KUNINGAN – Sehari setelah sepakat meninggalkan kompleks masjid An-Nur, pusat kegiatan keagamaan jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, kembali ricuh. Kamis (29/7) siang. Sejumlah massa dari berbagai ormas Islam mendatangi kompleks masjid An-Nur.
Massa yang baru menggelar doa bersama (istigosah) di Alun-alun depan masjid raya Al-Huda di dekat Balai Desa Manis Lor, itu langsung merangsek ke kompleks masjid An-Nur. Mereka menyerukan agar Ahmadiyah diusir dari daerah tersebut.
Saat tiba di kompleks masjid An-Nur, massa langsung menggelar orasi. Intinya, minta agar Ahmadiyah tak lagi ada di daerah tersebut. Massa juga menyatakan dukungannya pada surat perintah bupati, yang memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat menertibkan keberadaan jamaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor tersebut.
Apalagi, jamaah Ahmadiyah selalu membandel. Sudah dua kali diberi peringatan, namun tetap keukeuh menempati kompleks masjid An-Nur.
Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Kuningan, AKBP Yoyoh Indayah, kericuhan diduga dipicu oleh kurang tertibnya aksi yang dilakukan massa tersebut. Ini diduga akibat massa terlalu beramarah dan geram pada Ahmadiyah. Akibatnya terjadi bentrokan dengan petugas yang mengamankan kompleks masjid An-Nur. Saat itulah kericuhan terjadi.
“Kompleks masjid tersebut memang dijaga ketat petugas dari Brimob. Petugas melakukan itu untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, sejak jamaah Ahmadiyah sepakat meninggalkan kompleks masjid An-Nur Rabu,” papar Yoyoh Indayah saat dihubungi semalam.
Menurut Yoyoh, tidak ada korban dalam kericuhan tersebut. Sebab kericuhan hanya dipicu oleh ketidaktertiban massa saat beraksi di kompleks ibadah Ahmadiyah.